top of page

Sekar A : My Gemeos, Seperti Meretas Kehidupan

  • Writer: Rivalni Septiadi
    Rivalni Septiadi
  • Jul 29, 2017
  • 2 min read

Sekar Asri Mauluddiani…

Bawel! Itu adalah panggilan aku untuk pribadinya. Aku kenal dekat dengan dia semenjak matrikulasi. Oke, kami ini dibilang mirip banget. Kembar tapi sebenarnya menurut tidak sama sekali. Bahkan ku pernah nyoba sandingin foto dia dan foto ku, dan tidak mirip sama sekali. Muka, badan, suara dan lainnya tidak ada yang mirip. Tapi sampai sekarang banyak yang keliru bedain aku sama dia. Kadang Sekar dipanggil Ai begitu sebaliknya. Kelas Fisika Dasar I saat matrikulasi membuat ku sangat dekat dengannya, kami suka ngerjain tugas bareng, ke kelas bareng, makan bareng, sering banget barengnya, sampai setiap hari ku ketemu dia. Bosan? Aku tidak pernah bosan bertemu dengannya. Kami sangat nyambung jika sedang ngobrol. Bahkan dulu kami di kosan yang sama. Ku suka gangguin dia di kamarnya. Tapi karena rumahnya dekat, dia suka balik ke rumahnya. Dan sampai sekarang dia tidak pernah membawa mocha untukku.

Molam. Panggilan mematikan, Molam berarti Monster Kolam, becanda deh, artinya Mochi Lampion, karena dia berasal dari Sukabumi. Di ITK50 kami lebih mengartikannya Monster Kolam karena dia ini dulu adalah salah satu orang yang kalau di kolam suka serem banget. Suka banget narik, cakar atau jambak orang karena dia panik. Bahkan ku sudah pernah jadi korbannya dia. Tapi untunglah sekarang dia sudah jago berenang jadi tidak perlu khawatir akan menjadi korban lagi jika berenang dengannya.

Orang yang sering banget sekelompok sama aku karena NIM ku dan dia dekatan. Dia ini pintar dalam akademik dan juga aktif dalam organisasi. Sekarang Sekar tambah cantik karena dia sudah pintar dandan. Suka pangling aja kalau lihat dia di kampus, efek tingkat akhir kali ya, jadi kebanyakan anak ITK50 yang cewek lebih adem aja kalau dilihat. Sekar dan aku sampai sekarang masih dekat, walaupun kami sangat jarang makan bareng dan main bareng. Ku berharap jika Sekar balik ke rumahnya dan balik ke Bogor, dia inget buat beliin Mochi buat aku. Asli mocha nya enak banget (55555).

Sekar si Bawel!

Kapan-kapan ambil jambu di asrama lagi yuk! Bawain ku mochi dong!

Terima kasih sudah mau bawel-bawelan sama aku. Terima kasih sudah mau susah senang sama aku. Terima kasih tetap menjadi diri kamu yang apa adanya. Semoga skripsi kamu cepat kelar. Jangan keseringan balik, nanti skripsi nya tidak keurus. Semoga kamu suatu saat nanti merindukan sosok ku. Semoga kamu masih tetap hubungin aku di kemudian hari. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan maju lagi. Semoga kamu bisa tetap semangat dan semakin semangat menjalani hari-hari dan meraih impian mu.

Sukses ya Sekar!

Comments


You Might Also Like:
IMG_1975
IMG_1961
DSC_1697
2
IMG_6903
DSC_4846
DSC_4935
DSC_4792
DSC_4905
DSC_4876
DSC_4878
DSC_4937
DSC_4845
DSC_4962
DSC_4820
DSC_4961
DSC_4843
DSC_4604
DSC_4820
About Me

I Rivalni Septiadi, am student (Marine Science and Technology, Bogor Agricultural University) and writer living in Bogor, Indonesia. 

 

Read More

 

Join my mailing list

Search by Tags

© 2023 by Rivalni Septiadi. Proudly created with Wix.com

bottom of page