Mutia R : A Litlle Woman, Louisa
- Rivalni Septiadi
- Jul 28, 2017
- 2 min read

Mutia Rizqydiani…
Jutek adalah kesan pertama kalau melihat Mutia tanpa mengenal dia lebih lanjut lagi. Aura dia yang sepertinya jutek dan galak ini jadi nilai plus kalau mau buat orang takut sama dia. Tapi lagi-lagi pepatah itu benar adanya, jangan pernah menilai seseorang dari luarnya saja. Ini berlaku untuk Mutia, kalau kenal dia lebih dalam lagi. Dia orangnya baik dan tanpa dibuat-buat terkadang kyeo (manis yang kayak anak kecil-kecil gitu). Mutia salah satu teman yang dulu juga dekat sama aku. Dia ini pintar, pintar Bahasa inggris dan juga pintar dalam materi kuliah. Dan sekarang juga satu bimbingan dari Prof. Dr. Ir. Dietriech G Bengen, DEA. Dulu kita dekat banget tapi sekarang mungkin sekedar dekat dan tidak terlalu dekat (lah gimana tuh maksudnya?5555). Mutia ini pribadi yang aku suka karena dia ini strong, strong dalam kehidupannya, salah satunya strong dalam hal percintaan (panutan banget deh).
Kempal adalah nama lain Mutia di ITK50, K empal itu berarti Kembaran Palupi (Mbak asuh ku). Tapi terkadang emang kelihatan mirip sih, jadi kalau kangen mbak asuh ku, cukup lihat Mutia jadi rasa kangennya rada kebayar. Jika kamu butuh teman curhat asyik dan menyenangkan, Mutia adalah jawabannya. Karena terjamin curhatan kamu tidak akan bocor, aku pernah curhat sama dia tentang sesuatu dan terjamin tidak bocor. Dia ini orangnya bisa banget dipercaya. Mutia sesuai banget sama buku yang jadi favorit dia, yaitu a little woman karya dari Louisa, karena bisa menggambarkan dirinya yang kuat dalam menjalani keseharian dia dalam hal percintaan, persahabatan dan akademik. That’s why ku merasa di klop banget sama judul buku itu.
Cerita yang aku sukai dari kami berdua itu, waktu lomba ilmiah nasional di Universitas Brawijaya, Malang. Kami membuat inovasi bakso dari keong sawah dan perjuangan untuk mengambil keong sawah di kolam BDP luar biasa sekali, siang-siang, teriak gak jelas karena kegirangan dapat keong sawah, sampai nyuci keong sawah terus dijadikan bakso, untung banget dibantuin sama Bu Puji, jadi baksonya berhasil dibuat. Dilanjut lagi waktu hari lomba, dari presentasi, pergelaran poster dan berhasil juara 1 lomba ilmiah nasional sudah kita lewati. Jika ditanya ada cerita susah senangnya, ada banget. Itu jadi kenangan yang bisa mendewasakan pribadi kami.
Mutia Cabe!
Cabe bukan berarti cabe-cabean ya, ini biasanya nama panggilan saying buat teman ku (alasan banget, 5555). Partner ku dalam suka duka, pasang surut, dan partner gila, terima kasih karena sudah mau dekat dan mengenal sosok ku yang absurd ini. Terima kasih sudah mau menjadi bagian dari cerita terindah selama di kampus. Semoga kamu bisa meraih semua impian kamu. Semoga kisah percintaan kamu sama Novri terus baik dan bisa menjadi masa depan yang bahagia (enak ya udah ada PW). Semoga kamu bisa membawa Pacitan menjadi daerah yang maju di Indonesia. Semoga kamu selalu bisa membanggakan orang yang sayang dan menyayangi kamu.
Sukses ya Mutia!
Comments